Anggota DPRD dan Ketua KNPI Lubuklinggau |
Kegiatan yang
dilaksanakan di Sekretariat DPD KNPI ini, dihadiri langsung Ketua DPRD
Lubuklinggau, H Rodi Wijaya, Wakil Ketua Taufik Siswanto, dan anggota Hendi
Budiono dan H Murdianto, didampingi Ketua DPD KNPI Fery FY.
Ketua DPRD,
H Rodi Wijaya menyampaikan terima kasih dialog ini diadakan. Dirinya berharap tiap bulan dilaksanakan menjaring aspirasi langsung dari bawah dan lapisan masyarakat terutama kalangan pemuda, cendekia dan akademika.
H Rodi Wijaya menyampaikan terima kasih dialog ini diadakan. Dirinya berharap tiap bulan dilaksanakan menjaring aspirasi langsung dari bawah dan lapisan masyarakat terutama kalangan pemuda, cendekia dan akademika.
Sementara, Taufik
Siswanto menyampaikan beberapa masyarakat menganggap DPRD mentang – mentang
sehingga dewan berkaitan mengenai anggaran sering memberi pengertian kepada
masyarakat atas peran anggota tersebut.
“Salah satu bentuk
program pemerintahan adalah membangun masjid sebagai wujud Lubuklinggau Madani
misalnya, ada pertanyaan kenapa lapangan Merdeka jadi pelataran. Hal ini harus
diketahui bahwa menjadi ikon dan kebanggaan Lubuklinggau, dan orang teap tahu
kendati jadi taman kurma tetaplah lapangan merdeka,”ujarnya, dimana terkait
legislasi,buggeting dan kontroling masyarakat dan DPRD harus sama – sama faham
tugas, poko dan fungsi (tufoksi) dewan ini.
Dilain pihak, Hendi
Budiono member apresiasi kepada kalangan pemuda yang diberi peran besar untuk
mengawal pembangunan dan pemerintah.
“Dialog ini bias
menjadi inspirasi dan membangun motivasi baru, sehingga wadah KNPI bias jadi
ruang aktualisasi pemuda. Toh kalau DPRD tidak begitu faham dan mengetahui
tupoksinya, beri kritikan dan kami tidak akan alergi atas kritikan
itu.”tegasnya.
Sementara, H Murdianto
beranggapan, banyak PR dalam pembangunan dan pemerintahan, terutama dalam
aplikasi Lubuklinggau sesuai harapan.
“Berkenaan perda
inisiatif, kami sudah siapkan yaitu wujud madani dilingkungan sekolah yang
selepas SD wajib bias baca qur’an. Apalagi penilaian terhadap pemimpin yang
berhasil, bukan hanya dinilai dari fisik pembangunan. Misalnya dengan
dimegahkannya masjid, tanpa adanya SDM dan akhlak yang bagus, tidak akan ada
apa – apanya,” paparnya, sembari mengatakan sangat menyetujui dengan saran
untuk perda malam bagi pelajar. Apalagi banyak pelajar masih berada diluar
rumah terutama diwarnet.
Sementara ketua KNPI
Fery FY mempertegas, dialog dilaksanakan dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat
pemuda, karena selama ini DPRD hanya dikenal peran legislasinya saja.
Foto bersama DPRD dan Ketua KNPI Lubuklinggau |
Tidak hanya itu, DPRD
harus memperkuat kelembagaan, karena intuisi politic building harus diperkuat.
Karena banyak anggota DPRD termasuk jabatan terdahulu, selama jabatan 5 tahun
tidak pernah ngoceh.
“Artinya SDM nya masih
lemah, bagaimana melakukan control intuisi mereka saja belum siap,”tambahnya.
Sementara, dalam kajian
hukum baik agama dan Negara, ada kalanya terjadi kepentingan sehingga kepastian
hokum dipermainkan. Hukum akan berkurang kalau masyarakat sejahtera, hal ini
menjadi salah satu peran DPRD sebagai penghasil aturan hukum. Sehingga DPRD
jangan terkesan dikerdilkan oleh eksekutif, maka DPRD harus berani dan kreatif
dengan menggunakan hak inisiatifnya.
“Apalagi kebanyak LPJ
hanya disampaikan sebagai informasi padahal menentukan dan sebagai evaluasi
eksekutif serta SKPD sebagai dari hasil control. Namun faktanya DPRD tidak punya
posisi bergeining. Seharusnya, lembaga DPRD harus diperkuat sesuai aturan UU,
yang termaksud dalam asa sosiologi, fisiologis dan yuridis. Harapan kalangan
pemuda mengenai kinerja eksekutif ini ada sanksi. Sehingga terkadang pemuda
melakukan demonstrasi karena tidak ada lagi pola yang bias diperkuat dewan
sebagai wadah aspirasi. Malah lebih cenderung menunggu, disaat aturan dan
kebijakan dipermasalahkan masyarakat, baru bias melaksanakan tugas dan menjadi
alas an yang tepat,”pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar